Sabtu, 21 Februari 2009

KASIHAN RAKYAT INDONESIA

Indonesia , tanah surga yang jatuh ke bumi. Negeri yang indah nan permai. Indonesia , negeri kaya raya dengan sumber daya alam yang berkelimpahan. Indonesia juga, negeri yang masyarakatnya hidup dalam kemelaratan dan penderitaan. Inilah fenomena yang sangat menyedihkan, masyarakat menderita diatas tumpukan harta. Data Bank Dunia (Word Bank) menyebutkan bahwa hampir setengah penduduk di negara ini hidup dibawah garis kemiskinan. Tidak sampai 20% lulusan SMA sederajat yang melanjutkan pendidikannya ke tahap perguruan tinggi.

Kenyataan diatas tentu bukan hanya diatas kertas saja. Fenomena di lapangan memang juga menunjukkan hal tersebut. Tiap tahun negara ini mengekspor manusia ke nergara asing dalam bentuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Petani selalu indentik dengan orang miskin, karena memang itulah kenyataannya, yang menjadikan petani tidak bangga dengan profesinya sebagai petani. Kasus anak sekolah bunih diri karena tidak mampu bayar uang sekolah telah banyak terjadi. Diatas tumpukan sampah, para pemulung membanting tulang mengais rejeki. Anak putus sekolah lalu menjadi pengamen dan peminta-minta. Guru berprofesi ganda sebagai tukang ojek karena gajinya tak cukup menafkahi keluarganya. Masih banyak kenyataan lain yang sungguh memprihatinkan.

Ketika anak bangsa yang nota bene sebagai pewaris sah negara ini hidup dalam kondisi yang terseok-seok, pemilik modal dari negara asing datang ramai-ramai untuk berusaha di Indonesia, tentu atas ijin dan kesempatasn yang diberikan pemerintah. Al-hasil, mereka berhasil menguras isi perut ibu pertiwi dan mendapatkan kekayaan yang demikian besarnya. Dari pihak pemerintah, kedatangan investor (pemodal) asing ini diungkapkan sebagai kedatangan dewa penyelamat, dengan alasan bahwa dengan banyaknya investor yang datang, maka lapangan kerja akan semakin meningkat, sehingga pengangguran bisa berkurang. Alasan selanjutnya yakni bahwa dengan investasi (penanaman modal) pihak asing di negara ini akan memberikan pemasukan yang besar bagi pendapatan negara dan masyarakat. Demikiankah adanya? Mengapa bangsa asing mau menginvestasikan uangnya di negara ini?

Memang benar bahwa kehadiran investor asing memberikan dampak terhadap semakin besrnya pendapatan negara, pendapatan masyarakat, dan juga benar bahwa kehadiran investor ini akan mengurangi jumlah pengangguran. Hal ini memang hukum wajib dari ekonomi. Namun perlu dilihat bagaimana sebenarnya aktivitas mereka di negara ini. Mereka hanya menggunakan orang Indonesia sebagai buruh kasar atau kuli dan pejabat bawahan. Sedangkan berbagai jabatan penting perusahaan dipegang oleh pihak mereka, sehingga kebijakan perusahaan seluruhnya ada pada mereka. Hal ini berarti bahwa mereka (investor asing) hanya memanfaatkan kekayaan Indonesia demi kekayaan mereka sendiri. Mereka menggunakan tenaga orang Indonesia sebagai buruh karena anak bangsa ini mau dan rela di gaji dengan rendah. Para tenaga kerja bekerja dengan sekuat tenaga hanya untuk mendapatkan gaji yang tidak seberapa jumlahnya, sedangkan sang pengusaha, akan mendapatkan keuntungan yang demikian besar dari alam negeri ini dan dari keringat anak bangsa.

Bagaimana dengan perlindungan pemerintah terhadap alam dan masyarakat? Pemeritah masih terkesan kurang peduli. Pemerintah lebih sering membela para pengusaha asing dari pada membela darah sebangsa. Opini yang berkembang bahwa pengusaha dan pemerintah memang telah melakukan kerjasama dibawah tangan. Hal ini entah benar atau tidak. Namun kembali kepada hakikatnya, bahwa pemerintahan di negara ini di bentuk bukan untuk menindas rakyatnya sendiri dan menjual negara ini, tapi adalah untuk melingdungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia . Artinya adalah pemerintah harus bentindak sebagai pelayan masyarakat.

Kelihatannya pemerintah telah lupa akan hal ini, sehingga rakyat perlu untuk kembali mengingatkan pemerintah di negara ini. Rakyat perlu menceritakan kisahnya yang hidup melarat diatas harta yang bergemilang dan mengungkapkan keinginannya untuk menikmati kekayaan alam yang telah diwariskan para pejuang dan pendahulu bangsa. Rakyat yang merasa senasib dan sepenanggungan harus bersatu untuk hal tersebut. Dengan bersatunya insan yang senasib untuk mewujudkan cita-cita bersama, saat itu pula cita-cita tersebut akan tercapai. Berjuang bersama-sama lebih baik dari pada berjuang sendiri-sendiri.

Suang Sitanggang
PMKRI Angkatan 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar